Search This Blog

27.4.12

katika aku tidak bisa mengambil alih diriku

Hari-hari itu kita sangat bahagia, kita seperti melayang di udara, terbang berdua menyusuri ruang-ruang kebahagiaan, mencipta mimpi setinggi langit, menulis harapan seluas lautan. Ya hari itu aku masih ingat, tepatnya tgl 14 februari kita "jadian", setelah kita kenal hampir 8 bulan.
Setelah sekian lama kita bersama mewarnai lembar-lembar kehidupan dengan bahagia, bernyanyi menirukan kicau burung meluapkan kegembiraan, menari-nari ke sudut-sudut keceriaan, melenyapkan rasa gundah gelisah, dan tidak memberi ruang sedikitpun pada kesepian.

Tapi tiba-tiba badai yg selalu menghantuiku itu datang lagi di saat kita ingin meraih mimpi dan harapan. Seketika hatiku remuk redam, kepalaku pusing, aku bingung tak karuan, aku dihadapkan dengan pilihan sulit, tiba-tiba dunia menjemukan dan terasa gelap bagiku..

Untuk seseorang yg sampai saat ini masih memenuhi hatiku "

Ass..

Meski kemarin aku merobek fotomu dan bilang bahwa kini tidak ada lagi dirimu di hatiku, itu semua bohong. 
Sampai detik ini aku benar-benar mencintaimu.
Mungkin seperti inilah cinta seorang istri pada suaminya yang kadang bagaimanapun suami menyakiti hati istri, sang istri tetap saja tidak bisa membenci suami. 
Aku bertrimakasih atas semua yg pernah kamu berikan ke aku. 
Cintaku pernah menjadi sempurna karena hatimu. 
Kini aku iklas melepasmu. 
Aku tidak peduli nanti bagaimana aku tp yang pasti cintaku tak mengharap balasmu. Semua yang aku berikan untukmu tak pernah kuharap apapun lagi darimu. 
Suatu saat aku ingin menatapmu dengan tatapan benar-benar iklas. 
Hatiku takkan pernah bisa membuangmu, kamu selalu dihatiku. 
Sejak aku memutuskan aku menerimamu, aku sudah mengunci rapat-rapat hatiku untuk orang lain dan membuang kuncinya entah kemana. 
Sekarang jangan pinta aku untuk membuka hati untuk orang lain. 
Karna sungguh aku g bisa!!.

Pergilah...

Tangisku, sakitku takkan ku biarkan kau melihatnya lagi! 
Kau tahu?? ibuku sangat kecewa sampai sakit karna memikirkan kita. Ini yang membuat aku kuat. 
Aku sangat paham posisimu sekarang. 
Terimakasih pernah menyayangiku, mencintaiku dan memilikiku.
Kamu benar-benar mengajarkan arti hidup yang sebenarnya padaku, karena memang hidup ini sangat keras, dan aku harus tetap berjalan. 
Ibuku bilang "tersenyumlah, banggalah pada dirimu sendiri karena kamu tak membuat dia jadi anak durhaka, berhentilah menangis nak". 

Selamat tinggal sayang...
Doaku sukses selalu untukmu..

"Dari: seseorang yang tak pernah bisa membencimu"

Setelah membaca surat darinya, tak terasa mataku basah, hatiku gerimis, dadaku sakit! sakit karna aku telah menyakitinya. Dalam hati aku berdoa semoga Allah mengangkat segala macam penderitaan dari dirinya.

Kupejamkan mata tapi pikiran mengembara kemana-mana, mengembara ke ruang-ruang kelelahan demi kelelahan, harapan demi harapan, kekecewaan demi kekecewaan. Kekecewaan karna tidak bisa mengambil alih diriku sendiri melewati impian-impian, harapan-harapan, kebahagiaan-kebahagiaan ketika perjalanan hidup terasa melelahkan.



 16.04.12