Search This Blog

29.7.10

Marhaban Yaa Ramadhan

Di tengah terik membakar, peluh yang menetes-netes di pori, kita meresak jiwa akan sejuknya puasa.
Pahala sesuai kadar payahmu!

Adahkah arti dimana sepoian lembut angin padang membelai begitu nikmat?
Adahkah waktu dimana syaitan dibelenggu, hingga hirupan nafas pun terasa mengandung keshalihan?

Marhabaan Yaa Ramadhan...
Malam-malam yang ditingkahi shahdu kalam Illahi. Kecuali jika kita adalah syaitan dari golongan manusia,alangkah indahnya hari-hari itu.
Saat shalat malam adalah aktivitas yang bener-bener "menghidupkan"
Saat kita begitu rajin karena kokok ayam di dahului dering weker. Kita yang menghiba ampun di waktu sahur.
Dan kita yang berburu kebaikan dalam penyegeraan berbuka bersama-sama, di masjid..Takjilan..

Siang itu betapa hati-hatinya kita, karna Allah tak membutuhkan lapar dan hausnya lisan yang terus berdusta, menggunjing, mencela, dan kesana kemari menabur bunyi-bunyi kesiaan.

Betapa hati-hatinya kita. Karena ini ibadah rahasia: hanya aku dan Allah yang tahu!
Lalu ada kalimat syukur yang terasa begitu nikmat diucap seperti saat tetes pertama air membasahi kerongkongan? Laka shuntu yaa Rabbi, wa bika amantu..